Kisah Nyata Menikmati Memek Istri Temanku
Kisah Nyata Menikmati Memek Istri Temanku | Ini adalah cerita seks yang nyata kualami, namaku Imam, aku sudah menikah, cerita ini aku alami dengan Sepupunya Istriku namanya Selvi. Dia tinggal di semarang dan sekolah disana dan saat perkawinan kami berjalan setahun kami pernah ke semarang dan mampir dirumah Selvi rupanya dia juga telah menikah dengan seorang pengusaha. Suami Selvi jualan onderdil bekas di kudus, rumah Selvi tidak jauh dari rumah orangtuanya aYolandas rumah tante isteriku.
Kisah Nyata Menikmati Memek Istri Temanku | Genap 2 tahun perkawinan, kami kami telah dikarunai seorang anak laki laki yang sehat dan saat itu aku masih berusia 27 hari. Berarti sudah lebih 1 bulan senjataku gairah diselangkangan nganggur. Aku ditugaskan oleh kantor ke semarang karena urusan ini selama 2 hari terpaksa harus menginap, iseng iseng aku main ke rumah Selvi.
Suami Selvi sudah barang tentu tidak ada dirumah karena hanya seminggu sekali ia balik ke semarang cuma hari sabtu dan hari seninnya suaminya balik lagi ke kudus, kami ngobrol banyak tentang keluarga dan tak terasa malam kian larut, niat utk nginap di rumah Selvi semenjak siang tadisudah menjadi cita cita, tapi dengan alasan yang pasti kubuat buat, aku bangkit berdiri ingin pamitan.
“Lho… mas mau kemana???? Tanya selvi
“ Ya Mau balik ke penginapan”, jawabku.
“ Ya Mau balik ke penginapan”, jawabku.
“Udah malam nih mas Imam, tanggung nginap disini aja, khan ada kamar kosong tuh paling depan.lagi pula suamiku di kudus kok, sepi rasanya rumah gak ada laki lakinya. Bi irah..sudah tidur dari tadi beYolandau jam 8 sudah ndengkur malah.” pintanya
kKisah Nyata Menikmati Memek Istri Temanku | Aku bersorak dalam hati, Horeee umpanku berhasil juga pikirku.. Selvi paling seneng nonton TV tapi kalo sendiri Selvi kadang takut dirumah yang sebesar ini Rupanya dia suka acara sinetron selingkuh selingkuhan. Akupun menikmatinya, kami duduk berdekatan disofanya yang panjang, sambil minum coca cola dan kacang yang kubawa tadi sore, ia asik menatap adegan demi adegan di TV, aku meliriknya Achhhhhh sepupu isteriku ini memang cantik..dan lincah. Bisikku dalam hati.
Kisah Nyata Menikmati Memek Istri Temanku | Apabila adegan lucu yang disaksikannya di TV membuatnya tertawa lebar terkadang kepalanya disandarkannya ke bahuku, seakan mengajakku ikut tertawa, yeah … Aku ikut tertawa tapi Senjataku malah marah karena gairah, maklum sudah 1 bulan lebih gak berendam, dan akhirnya kuberanikan diri pas saat ia akan menyandarkan kepalanya malah bibirku yang kusodorkan dan cuupp Pas pipi kirinya, ia menatapku sejenak.
Sambil memukuliku seakan kejadian itu juga lucu, ia hanya senyum, tidak marah. Achhhhhhhh….. aku harus lanjutkan perjuanganku demi Senjataku yang sudah gairah Kataku dalam hati Kudempetkan badanku kami duduk rapat sekali, tanganku melingkar diatas pundaknya ia cuma diam. Kutarik badannya mendekati badanku, ia juga diam, kubalikkan wajahnya, kukecup bibirnya pelan, selembut mungkin, ia hanyut, ciumanku dibibirnya, terbalas, lidahnya bergoyang dalam mulutku, kamipun berpagutan.
Masih berpagutan TV kami matikan, kami berjalan kekamar, dasternya kulepas, BH nya, juga CDnya kulepas, kami bergumul, diatas ranjang, foreplay, berlangsung sangat singkat, kemaluanku sdh sangat mendesak, dan akhirnya, berendamlah Senjataku di sarang nikmatnya. 30 menit berlalu, permainan kami berlangsung dengan ganasnya, rupanya nafsu Selvi, sangat besar, dan iapun mendapatkan orgasmenya yang pertama.
“Aacchhhh..punyamu enak ya Selvi..bisa ngempot-ngempot gini..ujarku memuji.
“Enak mana sama punya isterimu?” tanyanya sambil menghadapkan kearah wajahku dan tersenyum
Tonton video Bokep
“Punyamu..hisapannya lebih hebat..”,
“Enak mana sama punya isterimu?” tanyanya sambil menghadapkan kearah wajahku dan tersenyum
Tonton video Bokep
“Punyamu..hisapannya lebih hebat..”,
Kucium mesra bibirnya dan Selvi memejamkan matanya. Kemudian kucabut penisku Ploop.. Aaahhhh….Selvi agak menjerit. Kami terdiam beberapa saat lamanya, kemudian …
“Aku kepengen pipis sayang, aku kekamar kecil dulu yah????..boleh ? pintanya memecah kesunyian , kami masih berpelukan erat sambil kubelai-belai punggungnya dengan tangan kiriku dan agak kuremas-remas pantatnya dengan tangan kananku.
“Boleh, tapi jangan lama-lama ya, aku belum apa-apa nih.. ujarku jahil sambil tersenyum.
Sambil mencubit pinggangku Selvi melepas pelukannya, kemudian berdiri dan berjalan keluar kamar. Aku memandangi Selvi berjalan menuju kamar mandi dalam kamarnya yang besar. Indah sekali pemandangan tubuhnya dari belakang, putih mulus dan tanpa cacat. Tubuh Selvi mengigil menikmati sensasi yang baru saja dilaluinya untuk kemudian kembali mengendur meskipun vaginanya masih mengempot dan menghisap-hisap, aku diam dan kubiarkan Selvi menikmati sensasi kenikmatan klimaksnya.
Selvi keluar dari kamar mandi dan kembali ketempat tidur.Setelah Selvi merebahkan dirinya terlentang di tempat tidur, aku berada diatasnya sambil kuciumi dan kulumat bibir mungilnya Mmhh..mmhh.. tangan kanannya meremas-remas penisku yang masih saja gagah setelah 2 jam bertempur.
“Kamu hebat mas, udah 2 jam masih keras aja..dan kamu bener-bener bikin aku puas banget.”Puji Selvi,
“Sekali lagi yaa, yang ini gong nya, aku bikin kamu puas dan nggak akan ngelupain aku selamanya, oke ?!” balasku,
“Sekali lagi yaa, yang ini gong nya, aku bikin kamu puas dan nggak akan ngelupain aku selamanya, oke ?!” balasku,
Sambil berkata aku mulai menggeser tubuhku dan mengangkanginya, kemudian tanganku menuntun penisku memasuki Yolandang vaginanya menuju pertempuran terakhir pada hari itu. Sleepp.. Auuwhh.. Selvi agak menjerit. Perlahan tapi mantap kudorong penisku, sambil terus kutatap wajah manis Selvi, Selvi merem melek, mengernyitkan dahinya, dan menggigit bibir bawahnya dengan nafas memburu menahan kenikmatan yang amat sangat,
“Hehhnghh..engghh..aacchhhhh……………..” erangnya.
Aku mulai memaju mundurkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan makin lama makin cepat, makin cepat, dan maaaakin cepat, sementara Selvi yang berada dibawahku mulai melingkarkan kedua kaki indahnya kepinggangku dan kedua tangannya memegang kedua tanganku yang sedang menyangga tubuhku, Selvi mengerang-erang, mendesah dan melenguh kenikmatan
“Aaacchhhh…. oohh..sshh.. aahhhemhh.. enghh.. aahh..aMasss. aahh..teruss.. teruss.. .oohh…”
Sementara akupun terbawa suasana dengusan nafas kami berdua yang memburu, mendesah, mengerang, dan melenguh bersamanya.
”Enghh..Sellll….oohh..ennakh..sayang..?” tanyaku
“Iiiyaaaa…. enghh..aahh.. enghh..enakhh..banghethh…. lenguhannya kadang meninggi disertai jeritan-jeritan kecil dari bibir mungilnya Oohh..masssss… oohh..enghh….”
Tubuhnya mulai berkelojotan, matanya mulai dipejamkan, jepitan kaki-kakinya mulai mengetat dipinggangku, kami terus memacu irama persetubuhan kami, aku yang bergerak turun naik memompa dan merojok-rojok batang penisku kedalam Yolandang vaginanya diimbangi gerakan memutar-mutar pinggul Selvi yang menimbulkan sensasi memilin-milin di batang penisku, nikmat sekali.
Selanjutnya kulepas pelukanku untuk kemudian aku merubah posisiku yang tadinya menidurinya ke posisi duduk, kuangkat kedua kaki Selvi yang indah dengan kedua tanganku dan kubuka lebar-lebar untuk kembali kupompa batang penisku kedalam Yolandang vaginanya yang makin basah dan makin menghisap-hisap.
“Eeenghh..Masss…oohh….shaa..yang..aahh.. .”
Kedua tangan Selvi meremas erat bantal dibawah kepalanya menengadah keatas disertai rintihan, teriakan, desahan dan lenguhan dari bibir mungilnya tiada henti. Kepalanya terangguk-angguk dan badannya terguncang-guncang mengimbangi gerakan tubuhku yang makin beringas. Aku mengubah posisi lagi, kedua kaki Selvi untuk bersandar dipundakku, sementara agak kudorong tubuhku kedepan, kedua tanganku serta merta bergerak ke kedua buah dadanya untuk meremas-remas yang bulat membusung dan memuntir-puntir puting susunya kenyal dan mengeras tanpa kuhentikan penetrasi penisku kedalam Yolandang vaginanya yang hangat dan basah.
Selvi tidak berhenti merintih dan mendesah sambil dahinya mengernyit menahan puncak klimaksnya agar kami lebih lama menikmati permainan yang makin lama semakin nikmat dan membawa kami melayang jauh.
“Oooohhhh….. Achhhh..Massss …enghh..ehn..nnakhh..aahh..mmnghh ..aahh..enghh..oohh..” desahan dan rintihan Selvi menikmati gesekan-gesekan batang penis dan rojokan-rojokan kepala penisku berirama merangsangku untuk makin memacu pompaanku, nafas kami saling memburu.ruarbiasa. Saat mulai kurasakan ada desakan dari dalam tubuhku untuk menuju penisku, aku merubah posisi lagi untuk kedua tanganku bersangga pada siku-siku tanganku dan membelai-belai rambutnya yang sudah basah oleh kucuran keringat dari kulit kepalanya.
Aku rapatkan tubuhku diatas tubuh Selvi, kedua kaki Selvi mulai menjepit pinggangku lagi untuk memudahkan kami melakukan penetrasi, rintihan dan desahan nafasnya yang memburu masih terdengar meskipun kami sambil berciuman.
“Mmnghhhh..mmhh..oohh..ahh..Masss..mmhh..enghh..aahh. Oohh…….”
Sellll …. enghhhh.. khalau.. mau sampai.. oohh.. bhilang.. ya.. sha.. yang..enghh.. aahh. .” ujarku meracau
“Iyaa.. Iyaa. oohh..enghh.. aahh..aahhhhhh….” jawabnya.
Sellll …. enghhhh.. khalau.. mau sampai.. oohh.. bhilang.. ya.. sha.. yang..enghh.. aahh. .” ujarku meracau
“Iyaa.. Iyaa. oohh..enghh.. aahh..aahhhhhh….” jawabnya.
Tubuh kami berdua makin banjir keringat, dan rambut kami juga semakin acak-acakan, sesekali kami saling melumat bibir dengan permainan lidah yang panas disertai gerakan maju mundur pinggulku yang diimbangi gerakan memutar, kekanan dan kekiri pinggul Selvi.
“Oohhhh……enghh.. aahh..Masss..oohh.. uu..dhahh.. belomm. .engghh.. akhu..udahh.. nggak khuat..niihh.. aahh…” Erangan-erangan kenikmatan Selvi disertai tubuhnya yang makin menggelinjang hebat dan Yolandang vaginanya yang mulai mengempot-empot dan menghisap-hisap hampir mencapai klimaksnya.
“Dhikit..laghi..sayang..oohh..enghh..mmhh..aahh ..aahhhhhhh…” sambutku karena penisku juga sudah mulai berdenyut-denyut.
“Aaccchh.. aa..Masss.. now…nowwww.. oohh..oohh.. enghh.. aahh.. aahh….” Jeritnya.
“Yeeaa.. aahh….aahh.. aahh..enghh.. aahhhhhhh…” jeritanku mengiringi jeritan Selvi,
“Aaccchh.. aa..Masss.. now…nowwww.. oohh..oohh.. enghh.. aahh.. aahh….” Jeritnya.
“Yeeaa.. aahh….aahh.. aahh..enghh.. aahhhhhhh…” jeritanku mengiringi jeritan Selvi,
Akhirnya ………
Aaaccchh..aahh..enghh..mmhh..aahhhhhhhhhhhhhh.. “ Kami mencapai klimaks bersamaan.
Srreett..crreett..srreett..crreett..srreett..crre ett.. bersamaan dan bergantian kami memuntahkan cairan kenikmatan berkali-kali sambil mengerang-erang dan mendesah desah, kami berpelukan sangat erat, aku menekan pinggulku dan menancapkan penisku sedalam-dalamnya ke dalam Yolandang vagina Selvi, sementara Selvi membelit pinggangku dengan kedua kaki indahnya dan memelukku erat sekali seakan tak ingin dilepaskan lagi sambil kuciumi lehernya dan bibir kami juga saling berciuman.
“Aaacchh.. mmhh..oohh.. enghh..emnghh..Masss.. aahh..emmh hhhuuhh….”
Nikmat yang kami reguk sangatlah dahsyat dan sangat sulit dilukiskan dengan kata-kata, kami masih saling berpelukan erat, vagina Selvi masih mengempot-empot dan menghisap-hisap habis cairan spermaku seakan menelannya sampai habis, dan penisku masih berdenyut-denyut didalamnya, kemudian secara perlahan tubuh kami mengendur saling meregang, dan akupun jatuh tergulir disampingnya.
Sesaat kami berdua rebah berdiam diri, Selvi merebahkan kepalanya dipundak kiriku sambil terengah-engah kelelahan dan mencoba mengatur nafasnya setelah menikmati permainan surga dunia kami. Kulit tubuhnya yang putih dan halus berkeringat bersentuhan dengan kulitku yang berkeringat, Selvi memelukku mesra, dan tangan kiriku membelai rambut dan pundaknya.
“Mas….kamu hebat banget, aku sampai puas banget sore ini, klimaks yang aku rasakan beberapa kali belum pernah aku alami sebelumnya, hemmhh..” Selvi berkata sambil menghela nafas panjang.
“Ma kasih ya sayang..thank you banget..” ujarnya lagi sambil kami berciuman mesra sekali seakan tak ingin diakhiri.
“Ma kasih ya sayang..thank you banget..” ujarnya lagi sambil kami berciuman mesra sekali seakan tak ingin diakhiri.
Tak terasa kami sudah mereguk kenikmatan berdua lebih dari 4 jam lamanya dan hari sudah menjelang pagi. Puas berciuman dan bermesraan, kami berdua menuju kamar mandi untuk membasuh keringat yang membasahi tubuh kami, kami saling membasuh dan membelai tak lupa diselingi ciuman-ciuman kecil yang mesra. Selvi berucap padaku,
“Mas….kalo aku telpon, kamu mau dateng untuk temenin aku ya sayang..”
“Pasti sayanggg …! jawabku, lalu kami kembali berciuman
No comments:
Post a Comment